Jumat, 18 November 2011

Features


“Beasiswa Sebagai Acuan Utama Dalam Belajar”
Khoirunnas mahasiswa jurusan TBI (Tarbiyah Bahasa inggris) lulus seleksi jalur beasiswa di STAIN Pamekasan dengan modal pas-pasan (serba berkecukupan). Tak disangka sangka lulus dengan nilai terbaik.

J
alur besiswa merupakan sebuah jalur yang banyak di impi-impikan oleh semua siswa apalagi mahasiswa. Sekarang sudah marak-maraknya, semua mahasiswa menginginkan hal itu, dengan jalur besiswa mahasiswa tidak usah repot-repot tentang masalah biaya, semuanya itu sudah ada yang menanggungnya.
Jalur beasiswa kemaren (15 Juli 2011), dari sekian banyak yang daftar jalur beasiswa khususnya di STAIN Pamekasan hanya 100 orang saja yang diambil dari semua jurusan. Dan dari masing-masing prodi itu hanya 20 orang saja yang diambil. Salah satu dari 20 mahasiswa yang diterima dengan jalur beasiswa khususnya dari prodi TBI, yaitu Khoirunnas, alumni Nurul Islam (Guluk Manjuk, Bluto Sumenep).
Pada awalnya, dia ingin masuk jurusan perawat (AKPER) terus dari pihak keluarganya tidak mengizinkan dia kuliah terlalu jauh dari keluarganya, dan kebetulan ada bibinya datang ke rumahnya membawa informasi tentang beasiswa di STAIN Pamekasan dengan 8 semester , nama bibinya Muthi’ah yang kebetulan dia seorang anggota perpustakaan di Pesantren Annuqoyah Guluk-guluk Sumenep. Karena beasiswanya itu mencakup 8 semester, pada waktu itu juga, dia langsung tertarik untuk mengikuti jalur beasiswa tersebut, selain juga dia mendapat dukungan dari keluarganya, dia mempunyai keinginan, dengan begitu dia ikut jalur beasiswa di STAIN Pamekasan.
Khoirunnas berasal dari keluarga menengah ke bawah, ayahnya hanya seorang petani dan ibunya cuman sebagai ibu rumah tangga. Untuk mengikuti jalur beasiswa tersebut, dia selalu tekun dalam belajar dan kebetulan dia juga mengajar di pondoknya Bahasa inggris (grammer) di Annuqoyah Guluk-guluk. Kebiasaan dia setiap harinya yaitu belajar dan membantu pekerjaan orang tuanya di rumahnya dan setiap malam dia tidak lupa mengerjakan shalat tahajjud. Dan juga sebelum berangkat ke kampusnya dia selalu shalat 2 rakaat(shalat dhuha).
Awalnya, dia masih gamang dan ragu-ragu untuk mengikuti jalur beasiswa tersebut karena dari sekian banyak yang daftar hanya yang diambil dari prodi TBI itu hanya 20 orang saja dan kalau melihat dari ranking yag didapat waktu MA-nya itu juga tidak terlalu baik, pada waktu kelas 1 MA-nya dia mendapatkan peringkat ke-7 pada semester satunya sedangkan pada semester duanya dia mendapatkan peringkat ke-6, pada waktu kelas 2 dia mendapatkan peringkat 3, semester duanya turun ke-5. Sedangkan pada waktu kelas 3 dia mendapatkan peringkat 4 semester duanya sama dengan peringkat sebelumnya yaitu 4. Maka dari itu dia ragu akan diterima atau tidak. Karena dengan berkat usaha kerasnya serta rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya akhirnya dia diterima di STAIN Pamekasan dengan jalur beasiswa.
Kamis, (10/11/2011) Winda temen kelasnya mengaku bahwa dia anaknya emang pintar dan rajin, ketika di dalam kelas dia selalu aktif dan tidak pernah tidak masuk kecuali emang ada keperluan yang sangat penting dan mendesak. Di waktu senggang   dia selalu menyempatkan diri di perpustakaan, “Paparnya disela kesibukannya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar